Kubu Raya-Proyek pembangunan gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri 18 Pareweng yang terletak di Desa Mekar Baru,Kecamatan Sui Raya,Kabupaten Kubu Raya,patut dipertanyakan.
Bagaimana tidak, bangunan sekolahnya yang dikerjakan pada Akhir tahun 2023 silam dan ditempati berapa Bulan saja plafonnya sudah ambruk.
Dari Pantauan Awak Media Mentarikhatulistiwa.id ini Dilapangan Kamis (07/3/2024) terlihat plafon yang terbuat dari bahan Gypsum, di salah satu Depan Ruangan Sekolah, yang Baru dibangun Sudah mengalami ambruk, Beruntung tidak ada pristiwa yang tidak diinginkan menimpa siswa. Karena saat kejadian pada subuh hari,
Padahal Sebelum nya Pada tahun 2021 Juga pernah Dibangun ruangan belajar Ditempat yang sama akan tetapi pada tahun 2022 juga mengalami kerusakan dan ruang kelas tersebut tidak bisa digunakan lagi,akhirnya dibongkar,dan di anggarkan kembali melalui APBD Kabupaten Kubu Raya,Dengan Nilai kontrak Rp.431.895.780.27.Tahun anggaran 2023,Yang Dikerjakan CV.Hafiz Utama,Dengan No kontrak.640/04/sp/ppk-SD/Dikbud/2023
Lamanya pekerjaan 120(Seratus Dua Puluh Hari Kalender) tapi sangat disayangkan Ternyata bangunan tersebut juga mengalami kerusakan lagi
saat ini pihak dinas terkait belum turun ke lokasi untuk mengecek langsung plafon yang ambruk tersebut,
Saat Ditemui Kadis Pendidikan Kubu Raya,Ayub Menjelaskan Pekerjaan Diknas Hanya sebagai pengajuan Saja tapi untuk perencanaan nya Dari PU Kabupaten Kubu Raya,
Terpisah Kadis Pekerjaan Umum Kabupeten Kubu raya, Sapriadi Saat Dikonfirmasi Melalui Pesan singkat whatsapp,Mengatakan, pengguna anggaran kegiatan ini di dikbud dek, kalau dilihat dari plang kegiatan ambruknya plafond ini masih menjadi tanggung jawab pelaksana untuk memperbaiki karena masih masuk masa pemeliharaan, untuk jelasnya penyebab ambruknya plafond ini tentunya akan dicek tim teknis, klarifikasi aja ke PPK,Jelasnya
Menurut syafriudin selaku ketua DPW Bain Ham RI Kalbar ( NADAN ADVOKASI INVESTIGASI HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA ) saat di temui oleh awak media mengatakan pekerjaan tersebut Sebelumnya mengalami kegagalan , yaitu pada tahun 2021 gedung tersebut pernah dianggarkan dan di tahun 2022 mengalami kerusakan yang parah dan di bongkar karna takut memakan korban,
Di anggarkan kembali pada tahun 2023 ,lalu namun plapon nya pula yng roboh karna hujan, yang di sebebkan oleh seng yang diduga banyak bocor ,terang nya .
Syafriudin juga meminta kepada APH untuk meninjau kembali pekerjaan tersebut , di duga adanya sarat korupsi , yang di mana kwalitas dan kuantitas pekerjaan tersebut di ragukan ungkap nya(tim)