Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Daerah

Jum’at Curhat, Kapolres Sarolangun terima kunjungan Kopri PMII Sarolangun

8
×

Jum’at Curhat, Kapolres Sarolangun terima kunjungan Kopri PMII Sarolangun

Share this article
Example 468x60

SAROLANGUN, mentari khatulistiwa.co.id-Dalam kegiatan Jumat Curhat, biasanya Kapolres Sarolangun mendatangi sekelompok masyarakat namun kali ini, justru Kapolres Sarolangun yang dikunjungi oleh Anggota Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Putri (KOPRI) PMII Kabupaten Sarolangun, Jumat Curhat kali ini di laksanakan di rumah dinas Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya, S.Ik M. Si pada Jumat (3/5).

Hadir dalam kegiatan tersebut Kapolres Sarolangun AKBP Budi Prasetya, S.IK.,M.Si, Kasat Intelkam AKP Sukman SH, Kasat Reskrim Iptu Cindo kottama S.T.K MH kasat Binmas AKP Karto, Kasi Humas Iptu Reindradi dan Sdr Hudri M.Pdi Kakan Kesbangpol Kabupaten Sarolangun.

Kopri sendiri merupakan organisasi perempuan yang tidak hanya terfokus pada ketidakdilan gender, melainkan juga mendorong pemberdayaan perempuan. KOPRI mendorong perempuan untuk berperan aktif seluas-luasnya di ranah publik. Selain itu, kehadiran Kopri juga untuk mewujudkan kemandirian perempuan dalam berpikir maupun bersikap dalam menjawab persoalan-persoalan publik.

Pada pertemuan tersebut, KOPRI PMII Kabupaten Sarolangun menyoroti kasus kasus perempuan dan anak di Kabupaten Sarolangun yang akhir akhir ini terjadi bahkan viral di media sosial, salah satu contoh kasus yang terjadi baru baru ini persetubuhan terhadap anak dibawah umur.

“Banyak berita yang simpang siur dimasyarakat terhadap kasus persetubuhan terhadap anak dibawah umur yang korbannya adalah perempuan yang sudah sangat heboh, kami ingin mendengar langsung dari Bapak bagaimana penanganan kasus tersebut, Sebelumnya kami mengapresiasi kinerja Polres Sarolangun dan Kami berharap kepada pihak kepolisian untuk dapat menangani kausus tersebut secepatnya” ujar Maya sala seorang dari Anggota Kopri PMII Sarolangun.

Disisi lain, Sdri Mutia menyampaikan kritikannya terhadap Polsek
“Beberapa waktu lalu adanya kasus terkait dengan adanya penganiayaan yang dilakukan terhadap perempuan lanjut usia, yang mana pada saat itu kami melaporkan kepada Polsek terdekat akan tetapi diarahkan ke Polres, yang saya tanyakan mengapa harus ke Polres sementara Polsek merupakan kantor polisi terdekat dari kediaman” Tanya Mutia.
“Sebelumnya ucapan terimakasih kepada pihak kepolisian yang sudah menangani kasus viral persetubuhan yang ada di kabupaten Sarolangun, mungkin setelah ini kita harus terjun langsung ke sekolah untuk melakukan sosialisasi bahaya sex bebas terhadap anak dibawah umur” Lanjut Mutia.

Atas pertanyaan tersebut, Kapolres Sarolangun langsung menanggapi bahwa kasus persetubuhan anak perempuan dibawah umur tersbut kini telah ditangani oleh Unit PPA Polres Sarolangun secara serius dan marathon.
“Sampai dengan saat ini sudah 17 laporan terkait dengan kasus persetubuhan yang banyak dialami oleh anak dibawah umur, Saya meyakini banyak lagi yang belum melaporkan terkait dengan kasus persetubuhan, Terakhir kita menangani kasus yang viral dimasyarakat terhadap korban anak perempuan dibawah umur, dengan jumlah tersangka sebanyak 8 orang, Kami sudah menangkap 5 orang pelaku sedangkan sisanya masih dalam Daftar Pencarian Orang, kami berupaya semaksimal dan sesegera mungkin untuk menyesaikan kasus tersebut hingga sampai ke Peradilan” ucap AKBP Budi.

AKBP Budi juga menjelaskan sebab akibat banyaknya laporan terkait kasus persetubuhan
“Banyak latar belakang yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut baik kondisi ekonomi, pendidikan, dll, di masing-masing desa ada yang namanya lembaga adat, yang mana dalam beberapa kasus biasanya diselesaikan dengan hukum adat, Peran kepolisian dimulai dari pencegahan, sampai dengan penegakan hukum” sambung Kapolres sarolangun

Kemudian penjelasan secara rinci kasus dimaksud, dijelaskan kembali oleh Kasat Reskrim Iptu Cindo kepada seluruh Anggota Kopri PMII sarolangun yang hadir, Iptu Cindo berharap penjelasannya nanti menjawab semua kesimpang siuran yang ada di masyarakat.
“Beberapa hari yang lalu kami juga telah melakukan Realese atas kasus tersebut ke awak media baik Online, maupun TV sehingga informasi yang benar tersampaikan kepada masyarakat agar tidak menimbulakn kesimpang siuran” ungkapnya.

Selanjutnya Kapolres Sarolangun AKBP untuk menjawab pertanyaan Sdi Mutia.
“Sumber daya manusia di Polsek masih yang kurang terlebih lagi penanganan kasus Perempuan dan anak, sehingga Pelapor diarahkan Ke Polres Sarolangun, disana ada yang namanya unit PPA, yang secara khusus menangani perkara perakara yang melibatkan perempuan dan anak, namun ini juga menjadi masukan bagi kami untuk kedepannya, sehingga Polres Sarolangun dapat menjangkau Masyarakat terjauh” Tutup AKBP Budi.
Selainjutnya pukul 11.00 Wib acara selesai ditutup dengan foto bersama.(suro/humaspolres).

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *