Sanggau, Mentari khatulistiwa.co.id- Tomi, S.Pd.,M.E., Penulis dari Kabupaten Sanggau mengutarakan bahwa dua buah judul bukunya yang telah diterbitkan oleh Feliz Books, yang merupakan penerbit nasional di Jakarta, tidak membayarkan Hak Royaltinya. Hal itu ia utarakan pada salah satu media nasional yang mewawancarainya pada hari Rabu malam, 9 April 2025 lalu.
Dua buah bukunya yaitu Pasak Negeri Kapuas 1616-1822 dan Faradje’, diterbitkan pada bulan Mei 2014 oleh penerbit Feliz Books yang beralamat di Jalan Pulo Cempaka Raya No. 73 Jakarta.
“Buku Pasak Negeri Kapuas 1616-1822 dan Faradje’ ini diterbitkan oleh Feliz Books pada bulan Mei 2014, yang hingga bulan April 2025 ini, saya tidak mendapatkan pembayaran Hak Royaltinya,” ujar Tomi.
Selain tidak dibayarkan Hak Royaltinya, dua buah buku yang telah diterbitkan dan telah tersebar luas penjualannya ke seluruh Indonesia itu juga tidak ada kontrak penerbitannya antara penerbit dan Tomi, sebagai penulisnya.
“Ketika diterbitkan pada bulan Mei 2014 itu, hingga tahun 2025 ini, saya tidak mendapatkan kontrak penerbitannya. Padahal sebelum diterbitkan, pihak Feliz Books menyampaikan bahwa penerbitan kedua buku itu dilakukan setelah saya menandatangani kontrak penerbitan dari Feliz Books. Namun hingga saat ini saya tidak menerima kontraknya, apalagi menandatanganinya,” celoteh Tomi.
Sebelum diterbitkan, pihak Feliz Books mengatakan bahwa kedua buku itu akan dicetak sebanyak 10.000 eksemplar, dengan biaya penerbitan dan cetak sebesar 40 juta.
“Pada akhir tahun 2012, saya bertemu pihak Feliz Books di salah satu cafe di Jakarta, dan mereka mengatakan bahwa biaya terbit dan cetak kedua buku itu sebesar 40 juta, dan akan dicetak sebanyak 10.000 eksemplar. Kedua buku itu akan didistribusikan ke berbagai toko buku seluruh Indonesia. Bahkan akan di jual secara online. Karena biayanya sangat besar dan uang saya tidak cukup pada saat itu, sehingga saya meminta waktu untuk mengumpulkan uangnya. Namun pada pertemuan itu saya sudah memberikan file tulisan kedua judul buku itu kepada pihak Feliz Books,” kata Tomi.
Pada bulan Juni 2013, pihak Feliz Books menghubungi Tomi, untuk mempertanyakan kepastiannya menerbitkan buku-bukunya itu melalui Feliz Books. Pada saat itu Tomi mengatakan jika uangnya belum cukup, dan meminta keringanan biaya.
Pihak Feliz Books pun memberikan pengurangan biaya terbit dan cetak dari 40 juta menjadi 30 juta. Tomi pun mengatakan akan mengusahakan mempersiapkan biaya tersebut.
Pada bulan selanjutnya, yaitu bulan Juli 2013, kembali Tomi dihubungi pihak Feliz Books. Saat itu Tomi hanya siap uang 14 juta, sehingga ia menanyakan apakah bisa diterbitkan satu buku dahulu dengan biaya 14 juta.
Pada saat itu pihak Feliz Books mengatakan akan membicarakannya terlebih dahulu ke manajemen penerbitan. Hingga beberapa hari berikutnya, Tomi dihubungi kembali, dan Feliz Books mengatakan jika ia bisa menerbitkan satu bukunya dengan biaya 14 juta itu.
“Saya akhirnya bisa menerbitkan satu judul buku dengan biaya 14 juta. Maka saya pilih penerbitan buku Faradje’ terlebih dahulu. Karena file tulisannya sudah saya berikan, sehingga kata mereka proses penerbitanya menunggu 3 bulan kedepan, diakibatkan banyaknya antrian terbitan dan cetakan buku-buku milik penulis lain,” ujar Tomi.
Hingga pada bulan November 2013, Feliz Books menghubunginya lagi. Mereka mengatakan bahwa buku Faradje’ sedang dalam proses editing, dan mereka mengirimkan file hasil editannya ke Tomi untuk ia baca dan revisi, jika ada kekeliruan dalam hasil editannya itu.
Selain menyampaikan tentang buku Faradje’, Feliz Books juga menyampaikan tentang buku Pasak Negeri Kapuas 1616-1822 yang bisa diterbitkan dengan biaya yang sama yaitu 14 juta. Dan Tomi berkata akan ia usahakan.
“Pada bulan November 2013 itu, ketika hasil editing dari Feliz Books sudah saya baca dan tidak ada kekeliruan, Feliz Books mengatakan jika saya bisa menerbitkan buku Pasak Negeri Kapuas 1616-1822 dengan biaya yang sama yaitu 14 juta. Saya menanggapinya dengan mengatakan akan saya usahakan. Dan dari bulan November 2013 itu, Feliz Books mengatakan saya harus menunggu 3 bulan lagi dari proses editing hingga ke cetak, karena mengantri dengan yang lain,” kata Tomi.
Pada bulan Januari 2014, kembali Feliz Books menghubunginya. Feliz Books mengatakan jika buku Faradje’ sedang proses pengurusan ISBN dan desain cover. Mereka juga mempertanyakan tentang kesiapan Tomi untuk menerbitkan buku Pasak Negeri Kapuas 1616-1822.
Pada saat itu Tomi mengatakan jika uangnya itu siap pada bulan Februari depan. Maka pada bulan Februari 2014 itu buku Pasak Negeri Kapuas 1616-1822 mulai proses editing. Hingga bulan Mei 2014 kedua buku tersebut diterbitkan.
Karena tidak mendapatkan kontrak penerbitannya, Tomi akhirnya mengurus Hak Cipta ke Kementerian Hukum dan HAM. Dan kedua buku tersebut pun telah memiliki Sertifikat Hak Cipta.
“Ketika penerbitan kedua buku tersebut, Feliz Books mengirimkan draft kontrak penerbitan. Namun draft tersebut terdapat kesalahan, karena sepertinya hasil copy paste milik penulis lain. Draft itu saya kirim balik. Kemudian dikirimkan lagi. Namun kembali terdapat kesalahan, bahkan sudah ada tanda tangannya atas nama orang lain. Draft itu saya kirim balik lagi. Dan hingga sekarang saya tidak pernah dikirimkan draft kontraknya lagi,” tutur Tomi.
Menurut Tomi, terakhir ia dihubungi oleh salah seorang karyawan Feliz Books tanggal 19 Juli 2022 melalui Messanger pukul 16:25. Orang tersebut meminta nomor HPnya dengan alasan nomornya itu hilang terinstal. Dan janjinya setelah itu akan dihubungi pihak Feliz Books. Tapi hingga hari ini, ia tidak juga dihubungi pihak Feliz Books.
Buku-Bukunya Masih Terjual Secara Online
Berdasarkan penelusuran salah satu media nasional yang mewawancarainya itu, buku Pasak Negeri Kapuas 1616-1822 dan Faradje’, tulisan Tomi, hingga kini masih dijual secara online. Kedua buku itu dijual kisaran Rp50.000 hingga Rp98.000.
Misalnya pada Website Yayasan Pustaka Obor Indonesia, http://obor.or.id, buku Faradje’ dijual seharga Rp50.000,- dengan status Tersedia. Buku Pasak Negeri Kapuas 1616-1822 dijual seharga 65.000, dengan status Tersedia.
Pada Google Books, buku Faradje’ dijual seharga 41.458,- dan buku Pasak Negeri Kapuas 1616-1822 Rp41.919,-.
Pada Gramedia Digital, buku Pasak Negeri Kapuas 1616-1822 dijual seharga Rp35.000,- dan buku Faradje’ Rp49.000,-. Sedangkan pada toko-toko online lainnya dijual antara Rp50.000 – Rp98.000,-.
Selain buku Faradje’ dan Pasak Negeri Kapuas 1616-1822, Feliz Books juga menerbitkan dua buah buku lainnya karya Tomi, yaitu Kumpulan Cerita Anak Kabupaten Sanggau dan Kumpulan Cerita Legenda Kabupaten Sanggau yang diterbitkan bulan Oktober 2014. Buku-buku ini juga tidak ada kontrak penerbitannya, dan tidak dibayarkan Hak Royaltinya. (Red)