Kubu Raya, Mentarikhatulistiwa.co.id – Kehebohan yang terjadi beberapa waktu lalu di kawasan Serdam, Palem Raya, Kabupaten Kubu Raya, akhirnya terungkap. Bukan aktivitas penggilingan kratom yang menjadi biang keladi, melainkan sengketa akses jalan dan sebuah pagar yang roboh. Ketua RT 04/RW 04, Bapak Kasnuardi, memberikan klarifikasi kepada awak media di Sungai Raya Dalam.
“Keributan berawal dari masalah akses jalan,” tegas Kasnuardi. Ia menambahkan bahwa pagar yang roboh disebabkan oleh kondisi bangunan yang sudah rapuh, bukan karena aktivitas penggilingan. Hal ini diperkuat oleh hasil pengecekan dari Pemda Kubu Raya, Dinas Perhubungan, dan Dinas PU yang telah meninjau lokasi kejadian.
Klarifikasi ini meredakan spekulasi yang sempat beredar di masyarakat. Kejadian tersebut sempat menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih besar, mengingat sensitivitas komoditas kratom. Namun, berkat peran aktif RT setempat, situasi berhasil dikendalikan.
“Kami sudah berupaya keras meredam situasi dan mengimbau semua pihak untuk menahan diri,” jelas Kasnuardi. “Kami berharap warga lebih bijak dan tidak langsung mengaitkan kejadian ini dengan usaha penggilingan kratom. Banyak faktor teknis yang perlu dipertimbangkan.”
Sementara itu, Adi Darma Putra, pemilik penggilingan kratom, dalam wawancara via telepon menjelaskan bahwa kerusakan pagar disebabkan oleh usia dan pondasi yang lemah. Ia menyoroti ketidakhadiran pihak pelapor dalam pertemuan mediasi, yang mengakibatkan rapat tersebut hanya menjadi rapat rekomendasi, bukan mediasi formal. Akibatnya, tidak ada kesimpulan atau tindak lanjut yang pasti.
Adi Darma Putra memberikan ultimatum tegas: “Jika masalah serupa terjadi lagi, akan kami lanjutkan ke proses hukum.” Pernyataan ini menunjukkan keseriusan pihak penggilingan dalam menyelesaikan masalah dan menjaga kondusifitas lingkungan. Kejadian ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya komunikasi dan kerjasama yang baik antar warga dan pengusaha, serta perlunya pemeliharaan infrastruktur yang memadai untuk mencegah konflik serupa di masa mendatang.(hen)


































