Example floating
Example floating
Example 1000x300Example 1000x300Example 1000x300Example 1000x300Example 1000x300Example 1000x300
KebudayaanNasional

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun: Ustaz Yahya Waloni Tutup Usia di Mimbar Jumat

106
×

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun: Ustaz Yahya Waloni Tutup Usia di Mimbar Jumat

Share this article
Example 468x60

Makassar–Mentarikhatulistiwa.co.id–Duka mendalam menyelimuti umat Islam di Indonesia, khususnya Makassar, Sulawesi Selatan. Ustaz Muhammad Yahya Waloni, da’i karismatik yang dikenal lantang menyuarakan tauhid, menghembuskan nafas terakhirnya di tempat yang paling ia cintai: mimbar khutbah Jumat. Peristiwa tragis ini terjadi pada Jumat, 6 Juni 2025, sekitar pukul 12.30 WITA di Masjid Darul Falah, Kompleks Perumahan Minasa, Kecamatan Rappocini, Makassar.

Ustaz Yahya, yang sebelumnya dikenal sebagai pendeta, tengah menyampaikan khutbah Jumat dengan penuh semangat. Namun, takdir berkata lain. Saat memasuki khutbah kedua, beliau tiba-tiba terduduk lemas di mimbar, meninggalkan jemaah dalam kesedihan mendalam. “Semangat di khutbah pertama, menyampaikan tentang ketauhid. Begitu masuk khutbah kedua, beberapa menit kemudian, beliau langsung jatuh,” kenang Syahruddin Usman, Ketua Masjid Darul Falah Makassar.

Kepergian Ustaz Yahya meninggalkan kesedihan yang amat dalam. Sosok yang dikenal keras dan tanpa kompromi dalam menyampaikan dakwahnya ini ternyata juga dicintai banyak orang. Banyak yang membencinya, namun tak sedikit pula yang mencintainya. Kini, semua itu telah berakhir. Ia telah tiada, meninggalkan warisan dakwah yang tak ternilai harganya.

Suasana duka menyelimuti langit Makassar siang itu. Mendung tebal seakan menjadi saksi bisu kepergian seorang pejuang tauhid. Awan yang menggantung malas seolah menggambarkan kesedihan yang mendalam, seakan menunggu satu jiwa mulia untuk kembali ke pangkuan Ilahi.

Kisah wafatnya Ustaz Yahya Waloni ini telah menyentuh banyak hati. Ucapan “Subhanallah!” bergema di berbagai platform media sosial, sebagai ungkapan kekaguman dan duka cita yang mendalam. Marilah kita bersama-sama memanjatkan doa untuk almarhum, semoga segala amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan.

Ustaz Yahya, yang lahir pada 30 November 1970 di Manado, Sulawesi Utara, telah menjalani perjalanan hidup yang luar biasa. Perjalanan yang penuh lika-liku, dari seorang pendeta yang kemudian memeluk Islam, hingga menjadi da’i yang lantang bersuara, meskipun pernah merasakan dinginnya jeruji besi selama lima bulan pada tahun 2021. Namun, beliau tetap teguh pada pendiriannya, terus berdakwah hingga akhir hayatnya. Beliau wafat di tempat yang paling ia cintai, mimbar, pada saat menjalankan ibadah yang paling mulia, khutbah Jumat. Kematiannya bukan kecelakaan, melainkan sebuah karunia Ilahi. Jiwa beliau telah kembali ke pangkuan-Nya, ke tempat yang tak terjangkau oleh kamera, rating, atau likes—Surga.

Kini, hanya tinggal air mata yang dapat kita persembahkan untuk mengenang sosok inspiratif ini. Kita menangis, bukan hanya karena kepergiannya, tetapi karena kita menyadari betapa langkanya manusia seperti beliau, yang hidup dan wafat demi tegaknya kalimat tauhid. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.(red)

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Example 1000x300 Example 1000x300Example 600x600Example 600x600Example 600x600Example 600x600Example 600x600Example 600x600