Pontianak,–Mentarikhatulistiwa.co.id–Kekecewaan warga terhadap pelayanan di Kantor Lurah Siantan Hilir, Pontianak, Kalimantan Barat, meledak di media sosial. Unggahan Nasher Acheng, Ketua RT setempat, yang menggambarkan kantor lurah yang seringkali tutup karena rapat, viral dan menuai beragam komentar. Acheng mengungkapkan betapa sulitnya warga mengurus administrasi karena lurah selalu berada di rapat di kantor Walikota Pontianak, dari Senin hingga Jumat.
Warga yang membutuhkan tanda tangan lurah harus menunggu berhari-hari, bahkan berminggu-minggu, hingga menyebabkan penumpukan berkas. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas rapat-rapat tersebut dan pelayanan publik yang terhambat. Acheng membandingkan situasi ini dengan aturan jam kerja ASN dalam Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2023, yang menetapkan 37,5 jam kerja per minggu.
Viralitas unggahan Acheng di media sosial dengan tagar #rtsejagatraya menunjukkan meluasnya keprihatinan masyarakat. Banyak netizen yang memberikan komentar empati dan dukungan terhadap keluhan warga. Kasus ini menjadi sorotan tajam terhadap akuntabilitas dan transparansi pemerintahan di tingkat kelurahan, serta pentingnya pelayanan publik yang prima dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Pihak terkait diharapkan segera merespon keluhan warga dan mencari solusi atas permasalahan ini.(hen)
