Babar Mentari Khatulistiwa.co.id 3 Juli 2025 – Penemuan sebuah guci berisi kerangka manusia di Dusun Kerang, Desa Jebus, Kecamatan Jebus, Kabupaten Bangka Barat (Babar), Bangka Belitung, sempat menjadi perbincangan hangat dan membuat geger masyarakat. Namun, pihak kepolisian memastikan bahwa temuan tersebut tidak terkait unsur kriminalitas dan diduga merupakan bagian dari situs pemakaman kuno.
Peristiwa tersebut pertama kali terjadi pada Rabu (11/6/2025), ketika seorang warga bernama Aimawati menemukan guci kuno yang terkubur sedalam 1 meter di kebun miliknya. Di dalam guci tersebut, ditemukan kerangka manusia yang terdiri dari tengkorak, tulang kaki, dan gigi.
Kapolres Bangka Barat AKBP Pradana Aditya Nugraha, S.H., S.I.K., dalam keterangannya yang disampaikan melalui PS. Kasi Humas Polres Babar Iptu Yos Sudarso, menjelaskan bahwa setelah mendapat laporan dari warga, pihak kepolisian segera berkoordinasi dengan Tim Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi untuk melakukan pendampingan dan pemeriksaan awal di lokasi.
“Kami sudah turunkan personel, termasuk Bhabinkamtibmas dan unit Reskrim, untuk mengamankan lokasi dan mendampingi tim ahli dari Balai Pelestarian Kebudayaan. Hasil awal menunjukkan bahwa penemuan ini tidak mengarah ke tindak pidana, melainkan diduga kuat merupakan situs pemakaman kuno,” jelas Iptu Yos Sudarso, Rabu (2/7/2025).
Tim dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah V Jambi pun telah melakukan pemeriksaan terhadap guci dan kerangka yang ditemukan. Saat ini, proses kajian dan pengumpulan data masih berlangsung untuk memastikan nilai arkeologis serta konteks sejarah dari penemuan tersebut.
Kapolres juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang belum terverifikasi dan tetap tenang menyikapi situasi ini.
“Kami imbau masyarakat tidak berspekulasi dan mempercayai informasi dari sumber yang tidak resmi. Tidak ada indikasi tindak kekerasan atau unsur kriminal. Ini adalah bagian dari sejarah yang kemungkinan memiliki nilai budaya dan arkeologi yang penting,” tambah Kapolres melalui Kasi Humas.
Hingga saat ini, lokasi penemuan masih dijaga agar tidak rusak atau terganggu, sembari menunggu kajian lanjutan dari pihak berwenang.(Edi)