Pontianak–Mentarikhatulistiwa.co.id-Heboh isu perdagangan bayi di Jawa Barat, sempat menyeret dua akta kelahiran yang diterbitkan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak. Namun, Kepala Disdukcapil Pontianak, Erma Suryani, secara tegas membantah adanya indikasi keterkaitan dengan kasus tersebut.
Hasil verifikasi lapangan yang dilakukan pada 18 Juli 2025 memastikan kedua anak, yang tercatat dalam akta kelahiran yang berbeda – satu berusia dua tahun (terbit 8 September 2023) dan satu lagi bayi tiga bulan (terbit 2 Juli 2025) – berada dalam asuhan orang tua kandungnya dan dalam keadaan sehat. Tim Disdukcapil mengunjungi langsung alamat yang tertera dalam akta dan memastikan kebenaran data.
“Kedua akta ini diproses sesuai prosedur dan telah melalui pemeriksaan kelengkapan persyaratan,” tegas Erma. Ia menekankan komitmen Disdukcapil Pontianak dalam menjaga validitas data kependudukan dan mencegah penyalahgunaan dokumen. Sistem verifikasi lapangan yang ketat menjadi benteng pertahanan terhadap potensi manipulasi, khususnya dalam kasus-kasus sensitif seperti perdagangan anak.
“Kami terus memperketat pengawasan dan siap berkoordinasi dengan penegak hukum jika ditemukan pelanggaran,” tambah Erma, sekaligus menepis kekhawatiran masyarakat akan kebocoran data atau pemalsuan dokumen. Disdukcapil Pontianak memastikan setiap dokumen yang diterbitkan telah melalui proses verifikasi berlapis untuk menjaga integritas pelayanan dan kepercayaan publik. Langkah proaktif ini diharapkan dapat menjamin keamanan dan validitas data kependudukan di Kota Pontianak.(hen)
