Kubu Raya, Kalimantan Barat Mentarikhatulistiwa.co.id– Proyek pembangunan jalan di Jalan Angkasa Pura 2, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, senilai Rp95,8 miliar, kini menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, mutu beton yang seharusnya K350 diduga tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Investigasi lapangan yang dilakukan oleh tim media pada Senin, 27 Oktober 2025, menemukan bahwa proyek yang dimulai sejak 18 Juli 2025 dengan masa pengerjaan 150 hari kalender ini, telah rampung. Namun, kondisi jalan sepanjang 506 meter tersebut justru menimbulkan tanda tanya besar.
“Tidak ada lagi aktivitas pekerja di lokasi. Perbaikan pada bagian jalan yang retak dan patah hanya ditambal dengan plangken ter, Apakah ini kualitas beton K350 yang dijanjikan?” ungkap seorang jurnalis yang melakukan investigasi.
Warga sekitar yang diwawancarai juga menyuarakan kekhawatiran serupa. “Jalan ini seharusnya kuat menahan beban berat, tapi dengan kondisi seperti ini, kami ragu. Baru selesai dibangun, sudah banyak yang retak,” ujar seorang warga dengan nada kecewa.
Upaya konfirmasi kepada Kepala Dinas PUPR Kubu Raya, Supramansyah, yang juga berperan sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pejabat Pemegang Anggaran (PPA), menemui kendala. Nomor WhatsApp awak media diblokir setelah mencoba menghubungi yang bersangkutan untuk meminta klarifikasi.
Kontraktor pelaksana proyek dari CV Rimpang Bumi Khatulistiwa, yang dikenal dengan inisial R, juga tidak memberikan respons sejak dihubungi pada 6 Oktober 2025 hingga 28 Oktober 2025.
Pada 7 Oktober 2025, perwakilan media sempat bertemu langsung dengan Supramansyah di kantornya untuk menyampaikan temuan terkait banyaknya kerusakan pada rabat beton. “Nanti akan kami cek di lapangan dan diperbaiki,” janji Supramansyah saat itu. Ketika ditanya mengenai mutu beton, ia menegaskan bahwa proyek tersebut menggunakan beton K350.
Dengan kondisi jalan yang memprihatinkan dan tidak adanya respons dari pihak-pihak terkait, masyarakat kini berharap Bupati Kubu Raya, Sujiwo, turun tangan langsung untuk menindaklanjuti dugaan penyimpangan dalam proyek ini. Transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan anggaran publik menjadi tuntutan utama dari masyarakat.
Penulis : NS
Publish :Red


































