Pontianak–Mentarikhatulistiwa.co.id-Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat (Kejati Kalbar) kembali memburu tiga mantan petinggi Bank Kalbar yang telah ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO). Ketiga mantan pejabat, Drs. Samsir Ismail, M.M (mantan Direktur Utama dan Direktur Umum), Drs. Sudirman HMY, M.M (mantan Direktur Utama), dan M. Faridhan, S.E.,M.M (mantan Kepala Divisi Umum dan Ketua Panitia Pengadaan), diduga terlibat dalam kasus korupsi pengadaan tanah untuk pembangunan kantor pusat bank Kalbar pada tahun 2015.
Kasus ini bermula dari pengadaan tanah seluas 7.883 meter persegi seharga Rp 99,17 miliar di Jalan Ahmad Yani, Pontianak. Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi Kalimantan Barat menemukan adanya kelebihan pembayaran hingga Rp 30 miliar!
Setelah sempat ditahan di Rutan Pontianak selama lebih dari satu bulan, ketiga tersangka memenangkan gugatan praperadilan pada 12 November 2024 dan dibebaskan. Namun, Kejati Kalbar tak menyerah. Bukti-bukti baru yang cukup kuat membuat ketiganya kembali ditetapkan sebagai tersangka dan kini menjadi buronan. Mereka diduga telah mangkir dari panggilan pemeriksaan meskipun telah dilayangkan melalui surat tercatat dan pengumuman media massa.
Kasus ini juga menyeret Paulus Andy Mursalin, anggota DPRD Provinsi Kalbar, yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan saat ini ditahan di Rutan Kelas II A Pontianak.
Kejati Kalbar menghimbau masyarakat yang memiliki informasi tentang keberadaan ketiga buronan untuk segera melapor melalui Instagram @pidsus.kejatikalbar atau menghubungi Arif di 085766229269 dan Leni di 081292521398. Kerjasama masyarakat sangat dibutuhkan untuk mengungkap kasus korupsi yang merugikan negara ini.(hen)
