Example floating
Example floating
Example 1000x300Example 1000x300Example 1000x300Example 1000x300Example 1000x300Example 1000x300Example 1000x300Example 1000x300
DaerahHukum

Diduga Tidak Wajar kematian Rio Fanderi Mahasiswa Semester Akhir IAIN Pontianak

37
×

Diduga Tidak Wajar kematian Rio Fanderi Mahasiswa Semester Akhir IAIN Pontianak

Share this article
Example 468x60

Mempawah,mentarikhatulistiwa.co.id – Kasus kematian yang menimpa seorang mahasiswa semester akhir IAIN Pontianak, Rio Fanderi (24), yang sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura (Untan) Pontianak sejak Minggu 13 Juli 2025 dinyatakan meninggal dunia pada Kamis sore 17 Juli 2025, sekitar pukul 14.25 WIB.

Namun, pihak keluarga mengungkapkan adanya sejumlah kejanggalan dan diduga meninggal dunia secara tidak wajar membuat mereka melaporkan kasus ini kepolisian.

Berdasarkan keterangan Ibu korban, hasil pemeriksaan medis Rio Fanderi yang merupakan warga Sungai Nipah RT 021/RW 001, Kecamatan Jongkat, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat diketahui mengalami retak pada tulang tengkorak bagian belakang dekat telinga.

“Pertama kali saya mendapat kabar dari teman kampusnya, bahwa anak saya dalam kondisi kritis dan dirawat di RS Universitas Tanjungpura pada Minggu 13 Juli 2025 sore. Katanya Rio sakit karena kepalanya terjedut tiang di lingkungan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kampus,” ucap Ibu Korban Sri Azizah, kepada Media Mentari Khatulistiwa, Minggu (20 Juli 2025).

Selain itu, Sri Azizah menjelaskan, kejadian yang menimpa terhadap anaknya, merasa ada ketidakwajaran dan tidak masuk akal.

“Ketika saya menjenguk dan melihat langsung kondisi anak saya di rumah sakit, saya menemukan luka yang tidak wajar. Kalau hanya terjedut ketiang, kok bisa sampai retak tengkoraknya dibagian belakang telinga,” tuturnya.

Atas kejadian tersebut, lanjut Sri Azizah, pihak keluarga akhirnya memutuskan untuk membuat laporan resmi ke Polsek Pontianak Selatan.

“Kita berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas peristiwa ini. Dan kami masih menunggu hasil otopsi, karena pada pasca meninggal Rio Fanderi di tanggal 17 Juli lalu langsung dilakukan otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak, kemudian sorenya langsung dimakamkan,” pungkasnya.

Ketua Fraksi PKB DPRD Kabupaten Mempawah, Razali, angkat bicara dan menyatakan komitmennya siap mendukung segala proses hukum untuk menemukan titik terang kasus ini.

“Saya secara pribadi dan juga sebagai Ketua Fraksi PKB telah menerima langsung pengaduan dari keluarga almarhum. Tentu ini menjadi perhatian serius kami. Kami ingin kasus ini diusut tuntas, dan kebenaran bisa terungkap dengan jelas,” tegas Razali saat dikonfirmasi.

Razali menilai, ada indikasi ketidakwajaran dalam peristiwa tersebut yang perlu diusut secara transparan oleh aparat penegak hukum.

“Kami berharap aparat kepolisian dapat bekerja secara profesional dan mendalami betul setiap fakta yang ada. Jangan sampai ada yang ditutupi atau disembunyikan,” ujarnya.

Lanjutnya lagi, Razali mengatakan, pentingnya peran dari pihak kampus dalam membuka akses informasi serta membantu proses penyelidikan.

“Pihak kampus IAIN Pontianak harus terbuka dan kooperatif dalam membantu penyelidikan ini. Karena ini menyangkut nyawa mahasiswa mereka sendiri. Transparansi adalah bentuk tanggung jawab moral dan institusional,” tegasnya.

Penulis : Yanto

Example 300250
Example 120x600

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Daerah

SEORANG ANAK TENGGELAM DI SUNGAI SEKAYAM, POLSEK KEMBAYAN…

Daerah

Polres  Bangka  Barat Lakukan Penertiban Aktifutas Tambang  Ilegal …

Example 1000x300Example 1000x300 Example 1000x300Example 600x600Example 600x600Example 600x600Example 600x600Example 600x600Example 600x600