Merawang Mentari Khatulistiwa.co.id – pada tanggal 8 Mei 2025– Aktivitas tambang timah yang diduga ilegal di kawasan Danau Biru Tetli, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka, memicu kemarahan publik setelah tim media yang hendak meliput justru mengalami tindak kekerasan dan upaya suap.
Peristiwa terjadi pada Senin, 5 Mei 2025. Dua unit alat berat terekam sedang beroperasi di lokasi tambang yang tidak menampilkan papan izin resmi. Saat tim media mendekat untuk mengonfirmasi legalitas tambang, mereka dihampiri oleh seorang pria yang diduga anak buah Kojoi, pengelola tambang.
Alih-alih memberikan jawaban, pria tersebut justru melakukan kekerasan fisik. “Salah satu anggota tim kami sempat dicekik dan diintimidasi agar meninggalkan lokasi,” ungkap salah satu jurnalis yang berada di tempat kejadian.
Tak hanya itu, pria tersebut juga berusaha menyuap tim media agar kejadian ini tidak diberitakan, namun tawaran itu dengan tegas ditolak.
Insiden ini menunjukkan adanya praktik tambang yang tidak hanya diduga ilegal, tapi juga membahayakan keselamatan jurnalis di lapangan. Warga sekitar pun mengaku cemas akan dampak lingkungan dari aktivitas tambang tersebut.
Masyarakat, organisasi pers, dan pemerhati lingkungan mendesak Polres Bangka dan Dinas ESDM untuk segera mengusut tuntas pelaku kekerasan serta memastikan legalitas tambang milik Kojoi. Kebebasan pers harus dilindungi, dan pelaku kekerasan terhadap jurnalis harus diproses hukum.(E)
