Mempawah,mentarikhatulistiwa.co.id – Musyawarah Daerah (Musda) ke-VI Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Kabupaten Mempawah, yang berlangsung di Rumah Budaya Melayu Mempawah, Rabu (30 Juli 2025), kemarin, diwarnai kericuhan, menyebabkan sidang pleno sempat dihentikan sementara.
Aksi saling dorong pun terjadi di arena Musda. Disaat puluhan anggota Laskar Pemuda Melayu (LPM) menyampaikan protes terkait mekanisme Musda. Petugas keamanan yang berada di lokasi tersebut terlihat berupaya menenangkan massa.
Ketua Panitia Pelaksana, H. Dudung mengatakan, pemilihan ketua baru dilakukan dengan menggunakan sistem Formatur.
“Setelah melalui pembahasan Musda, untuk menentukan Ketua MABM yang baru melalui hasil kerja Formatur yang sesuai usulan pemilik suara,” ucapnya.
Lanjutnya lagi, H. Dudung mengatakan, keputusan tersebut diharapkan dapat diterima semua pihak.
“Kami berharap seluruh peserta Musda, termasuk saudara-saudara dari Laskar Pemuda Melayu, dapat menghormati hasil ini. Mari kita jaga kebersamaan dan marwah Melayu, sebagaimana tema Musda kali ini Menyatukan Puak, Membina Marwah dengan Semangat Tuah,” tuturnya.
Dengan ditetapkannya Formatur, Musda IV MABM Mempawah secara resmi ditutup.
Penulis : Yanto