Pontianak-Mentarikhatulistiwa.co.id- Kejuaraan Pencak Silat MKK 1 Championship 2024 di Kota Pontianak yang dihelat dengan penuh semangat, kini tercoreng oleh kontroversi. Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan seorang peserta yang mengejek medali yang diterimanya.
Dalam video tersebut, peserta tersebut terdengar mengatakan, “Medali nah medali emas, medali ape ne boy, inikah 250 ribu, mah eh, medali kayak gantungan kunci ape ne 250 ribu.” Ungkapan tersebut menjadi cerminan kekecewaan para peserta terhadap kualitas hadiah yang diterima.
Kejuaraan ini awalnya dipromosikan dengan hadiah yang menarik, termasuk 1 unit motor Beat untuk juara umum pertama. Brosur yang disebarluaskan bahkan menampilkan logo Dispora Kota Pontianak, Pemerintah Kota Pontianak, KONI, dan IPSI Pontianak, yang menunjukkan dukungan dari lembaga-lembaga tersebut.
Namun, kekecewaan tidak hanya tertuju pada medali. Netizen dan peserta juga mempertanyakan biaya pendaftaran yang dianggap mahal, dengan rincian Rp 149.000 untuk kategori usia dini, TK, dan SD, Rp 179.000 untuk pra remaja, Rp 199.000 untuk remaja, Rp 250.000 untuk dewasa, dan Rp 150.000 untuk biaya kontingen.
“Saya kecewa dengan kualitas medali dan hadiah yang diberikan,” ujar Salah satu org tua peserta yang engan namanya di sebutkan “Saya berharap penyelenggara bisa lebih memperhatikan kualitas dan transparansi dalam penyelenggaraan kejuaraan di masa mendatang.”
Kritik dan kekecewaan yang diungkapkan oleh para peserta dan publik ini menjadi sorotan tajam bagi penyelenggara. Transparansi dan kualitas penyelenggaraan kejuaraan menjadi pertanyaan besar yang perlu dijawab. Hingga berita ini diturunkan, pihak penyelenggara belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik yang beredar.
Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara kejuaraan olahraga di masa depan. Membangun kepercayaan dan kepuasan peserta merupakan hal yang utama, dan harus diiringi dengan transparansi dan kualitas penyelenggaraan yang baik, muncul dalam benak
Apakah hadiah dan kualitas penyelenggaraan kejuaraan sebanding dengan biaya pendaftaran yang dibebankan kepada peserta?
- Bagaimana peran lembaga-lembaga yang mendukung kejuaraan dalam memastikan kualitas dan transparansi penyelenggaraan?
- Apakah pihak penyelenggara akan memberikan tanggapan resmi atas kritik yang beredar?
Kejadian ini menjadi sorotan bagi dunia olahraga di Pontianak dan diharapkan menjadi pelajaran penting bagi penyelenggara kejuaraan di masa depan(hen).