Surabaya,Mentarikhatulistiwa.co. id – Presiden Jokowi meresmikan Rumah Sakit Kemenkes Surabaya pada kunjungannya di Kota Surabaya, Jumat (6/9/2024).
“Dan dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim pada pagi hari ini saya resmikan gedung rumah Sakit Kemenkes Surabaya di Provinsi Jawa Timur” ucap Presiden Joko Widodo.
Rumah Sakit Kemenkes Surabaya merupakan rumah sakit ke enam milik Kemenkes yang diresmikan oleh Presiden Jokowi dalam dua minggu terakhir dan akan menyusul dua rumah sakit yang ada di Makasar. Bahkan rencananya sampai akhir masa jabatan Presiden Jokowi akan meresmikan total 10 rumah sakit, dari total 15 rumah sakit milik Kemenkes.
Rumah Sakit Kemenkes Surabaya sendiri dibangun diatas bekas Rumah Sakit Kulit dan Kelamin yang telah dibangun tahun 1951 namun sempat mangkrak dan dipergunakan kembali pada saat pandemi covid-19.
Presiden Jokowi mengungkapkan penyebab tertinggi kematian di Indonesia adalah stroke, penyakit jantung dan kanker. Jawa Timur menempati urutan ketiga tingkat kematian tertinggi setelah Yogyakarta dan Jawa Tengah sehingga pembangunan Rumah Sakit Kemenkes sangat penting.
Jokowi juga mengungkapkan pembangunan Rumah Sakit sangat penting. Selain untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, namun juga untuk mencegah negara devisa. Ia mengungkapkan bahwa Indonesia kehilangan devisa 180 triliun setiap tahunnya dikarenakan masyarakat yang melakukan pengobatan di luar negeri.
Pada kesempatan tersebut Jokowi juga menyampaikan biaya pembangunan Rumah Sakit Kemenkes Surabaya membutuhkan biaya yang besar. Diantaranya kebutuhan tempat tidur 867 unit dengan biaya Rp 1,6 Triliun, Peralatan mencapai Rp 386 miliar, serta Anggaran SDM Rp 50 Miliar.
Namun Presiden Joko Widodo menegaskan pemerintah tidak masalah dengan biaya yang cukup besar dengan biaya yang dikeluarkan, asal bisa meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Pemerintah tidak ada masalah mengeluarkan anggaran asal pelayanan terhadap masyarakat itu semakin baik” ujarnya.
Presiden Jokowi berharap dengan adanya Rumah Sakit Kemenkes Surabaya bisa melayani kesehatan masyarakat, tidak hanya di Surabaya namun juga hingga Indonesia Timur.
“Ini untuk Surabaya, Ini Untuk Jawa Timur dan nanti sebagian menjadi Hub dari Indonesia bagian timur” ucap Presiden Joko Widodo.(har)
