Surabaya, mentari khatulistiwa.co.id– Ditlantas Polda Jatim bersama Tim Pembina Samsat Jatim me-launching motor Samsat Dugi Kelurahan (Samsat Dulur). Peluncuran ini dilakukan di Kantor Samsat Surabaya Utara, Selasa (4/6/2024).
Program ini merupakan inovasi Samsat Surabaya Utara untuk jemput bola ke kelurahan-kelurahan agar memudahkan masyarakat membayar pajak kendaraan bermotor (PKB). Paur KB Samsat Surabaya AKP Ega Prayudi menyampaikan Samsat Dulur tercetus dari hasil evaluasi layanan unggulan sebelumnya yang kurang diminati.
“Kami mengadopsi tukang tahu bulat digoreng dadakan. Mungkin sepele, (namun) dari situ kami mempelajari strategi marketing-nya,” ungkapnya.
Sementara, Kabid Pajak Bapenda Jawa Timur Kresna Bimasakti mengatakan, tahap awal Samsat Dulur akan menyasar kelurahan dengan tunggakan pajak cukup tinggi. Hal ini dilakukan untuk menurunkan angka tunggakan pajak.
“Kita menargetkan ke kelurahan yang padat penduduk yang mereka tunggakan pajaknya cukup tinggi. Intinya memudahkan layanan kepada wajib pajak,” kata Bimasakti.
Selain menyasar kelurahan-kelurahan, Samsat Dulur juga akan menjangkau berbagai tempat yang dibutuhkan masyarakat. Menggunakan kendaraan roda dua, Bimasakti optimis layanan ini akan lebih efektif menjangkau ke banyak lokasi.
“Bilamana masyarakat membutuhkan pada satu titik tertentu kita akan datang. Contoh kecil masyarakat membutuhkan pada saat car free day, pasar malam, kita hadir di sana. Dengan Samsat Dulur ini, kita lebih mobile,” ujarnya.
Saat ini, capaian PKB di Jawa Timur sudah menunjukkan angka yang positif. Dengan Samsat Dulur, Bimasakti berharap angka tunggakan pajak dapat menurun.
“Angka tunggakan di Jatim keseluruhan tidak pernah mencapai 10 persen, khusus untuk Surabaya Utara ini sudah kita cek datanya tunggakan hanya 7 persen,” jelas Bimasakti.
“Semoga ke depannya, dengan adanya Samsat Dulur bisa menjadi 6 persen, 5 persen, 4 persen dan kalau bisa nol persen,” sambungnya.
Kasubdit Regident Polda Jatim AKBP Raden Erik Bangun Prakasa mengungkapkan sepeda motor dipilih untuk memudahkan mobilitas Samsat Dulur. Sebab tak semua tempat terjangkau dengan kendaraan roda empat.
“Kita punya banyak sekali tempat-tempat yang belum terjangkau (seperti) daerah industri, kemudian tempat-tempat yang saat ini dalam pantauan Bapenda masih sangat minim untuk target pencapaian pajaknya, itu akan kita sentuh,” terang Erik.
Samsat Surabaya Utara menjadi yang pertama menjalankan program ini. Jika dirasa efektif, nantinya Motor Samsat Dulur akan ada di seluruh Samsat se-Jawa Timur.
“Ini adalah salah satu prototipe kita yang nanti akan diukur oleh Bapenda sejauh mana pencapaian targetnya. Jika dirasakan efektif dan ada kenaikan, tentu saja nanti akan ditularkan ke samsat-samsat di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur,” tukas Erik.(har)